Daftar Isi
Pesan Moral Love is a Story – Original Series Love is a Story pada hari ini resmi menayangkan episode terakhirnya! Sekarang kita harus berpisah dengan Gendis dan kawan-kawan.
Eitsss, jangan sedih dulu! Karena Vidio akan segera menayangkan original series yang tak kalah seru dari Love is a Story. Pantengin terus Vidio agar tidak ketinggalan informasinya!
Harus berpisah dengan Tristan and the genk, Love is a Story yang memiliki 8 episode ini selalu menyajikan konflik-konflik permasalahan yang membuat kita gregetan dan juga penasaran. Namun dibalik itu semua, series ini memiliki pesan moral yang bisa kalian petik. Apa saja itu? Simak di bawah ini!
Baca juga: Love is a Story Ep 8, Berhasilkah Jiwa Mereka Kembali ke Tubuh Masing-Masing?
Serial remaja ini menampilkan kisah pertukaran jiwa yang dikemas dengan kisah percintaan siswa sekolah menengah yang membingungkan dan dinamis. Juga, kisah cinta segitiga dua teman jatuh cinta dengan gadis yang sama membuat series ini lebih relatable.
Dibintangi oleh Chicco Kurniawan, Jerome Kurnia, Amanda Rawles, Rebecca Klopper, dan pemeran pendukung lainnya. Series ini memiliki permasalahan yang tidak terlalu rumit membuatnya sangat cocok untuk menemani waktu luang kalian!
Damar dan Tristan adalah teman dekat mereka bersekolah di SMA yang sama. Walaupun berteman dekat, sifat dan sikap mereka saling bertolak belakang. Damar anak tunggal yang bergelimang harta, meskipun sama-sama anak tunggal namun Tristan hanya tinggal bersama sang ayah yang berprofesi sebagai driver online dan hidup secara sederhana.
Baca juga: Live with My Ketos Rilis Episode Terakhir, Ucapkan Selamat Tinggal Untuk Alvaro dan El!
Pesan Moral Love is a Story
Tidak Perlu Iri dengan Hidup Orang lain
Tristan yang memiliki nasib berbeda dengan Damar, kerap kali ingin merasakan kehidupan nyamannya. Saat mengalami kejadian aneh tersebut keinginan Tristan seolah terwujud. Ia sangat senang bisa ada di posisi tersebut dan bisa merasakan hidup tanpa harus bekerja namun mendapatkan uang jajan yang berlimpah.
Namun, walaupun diberikan kenyamanan berupa uang dan properti lainnya Tristan baru menyadari bahwa hidup sebagai Damar sangat tersiksa karena sang ibu yang selalu menahan dan mengekangnya untuk beraktifitas. Ibunya selalu menuntutnya menjadi yang terbaik, dan tangguh membuatnya sangat tidak nyaman hidup menjadi Damar.
Perlu kita catat bahwa setiap kehidupan ada masing-masing positif dan negatifnya, mungkin Tristan merasa hidup Damar yang bergelimang harta bisa hidup dengan mudah dan nyaman, namun nyatanya dalam hidupnya ia selalu tersiksa.
Don’t Judge a Book by its Cover
Pasti pernah dengar kan dengan perumpamaan diatas bahwa kita tidak boleh menilai seseorang hanya dari penampilannya. Kita bisa saja menilai orang urakan dan kasar namun kita tidak mengetahui alasan mengapa ia seperti itu. Sama seperti series ini di mana saat Gendis harus merasakan hidup sebagai Tristan, ia jadi bisa menyadari bahwa hidup Tristan yang apa adanya, urakan, dan bossy saat di sekolah, ternyata ia memendam rasa rindu kepada sang ibu yang telah meninggal.
Hanya hidup bersama ayahnya membuatnya selalu ingin menunjukkan kebahagiaan untuk ayahnya dan tidak ingin merepotkan dirinya. Tristan yang menjadi Damar pun bisa mengetahui bahwa sahabatnya tersebut ternyata tidak bahagia di dalam rumahnya akibat didikan keras ibunya dan selalu dimanjakan.
Baca juga: Segera Tayang, Intip Original Series Terbaru Vidio: Jingga dan Senja!
Streaming Love is a Story di Vidio
Penasaran dengan cerita lengkapnya? Yuk, langsung aja streaming Love is a Story ekslusif hanya di Vidio!
Vidio menyajikan ribuan konten lokal maupun Internasional untuk layanan Video On Demand, konten eksklusif untuk serial TV, film layar lebar, pertandingan olahraga dari berbagai cabang dan berbagai pilihan genre lainnya karena #SemuaAdaDiVidio.
Dapatkan rekomendasi original series, drama Korea, Thailand, Mandarin, film barat, film Indonesia, anime, dan tayangan olahraga menarik hanya di Vidio.